Label

Jumat

Penyakit Varicocele, Apa bisa di sembuhkan???

Saya mau tahu soal varicocele. Apakah penyakit tersebut bisa disembuhkan? Apa obatnya? Saya sudah lama mengidapnya. Ke manakah saya harus mendapatkan info soal penyakit ini? Terima kasih.

Jawaban : Varicocele atau biasa disebut varikokel adalah dilatasi abnormal vena di pleksus pampiniformis karena adanya gangguan aliran darah balik vena spermatika interna. Varikokel mengakibatkan infertilitas pria. Hingga sekarang, masih belum diketahui secara pasti penyebab varikokel. Tetapi, dari pengamatan membuktikan bahwa varikokel sebelah kiri lebih sering dijumpai daripada sebelah kanan (varikokel sebelah kiri 70-93 persen).


Hal tersebut disebabkan oleh vena spermatika interna kiri bermuara ke vena renalis kiri dengan arah tegak lurus, sedangkan yang kanan bermuara ke vena kava dengan arah miring. Di samping itu, vena spermatika interna kiri lebih panjang daripada yang kanan, dan katupnya lebih sedikit dan inkompeten.

Jika terdapat varikokel di sebelah kanan atau varikokel bilateral, patut dicurigai adanya kelainan di rongga retroperitoneal (terdapat obstruksi vena karena tumor), muara vena spermatika kanan pada vena renails kanan, atau adanya situs inversus.

Varikokel bisa menimbulkan gangguan proses spermatogenesis melalui beberapa cara, antara lain:

 1. Terjadi stagnasi darah balik pada sirkulasi sehingga testis mengalami hipoksia karena kekurangan oksigen.
 2. Refluks hasil metabolit ginjal dan adrenal (antara lain katekolamin dan prostaglandin) melalui vena spermatika interna ke testis.
 3. Peningkatan suhu testis.
 4. Adanya anastomosis antara pleksus pampiniformis kiri dan kanan, memungkinkan zat-zat hasil metabolit tadi dapat dialirkan dari testis kiri ke testis kanan, sehingga mengakibatkan gangguan spermatogenesis testis kanan dan pada akhirnya terjadi infertilitas.

Biasanya, pasien datang ke dokter, mengeluh belum mempunyai anak setelah beberapa tahun menikah, atau kadang-kadang mengeluh adanya benjolan di atas testis yang terasa nyeri. Pemeriksaan pun dilakukan dalam posisi berdiri, dengan memperhatikan keadaan skrotum, kemudian dilakukan palpasi. Jika diperlukan, pasien diminta untuk melakukan manuver valsava atau mengedan. Jika terdapat varikokel, inspeksi dan papasi terdapat bentukan seperti kumpulan cacing-cacing di dalam kantung yang berada di sebelah kranial testis.

 Secara klinis, varikokel dibedakan dalam tiga tingkatan/derajat:
 1. Derajat kecil.
 Yakni varikokel yang dapat dipalpasi setelah pasien melakukan manuver valsava.
 2. Derajat sedang.
 Yakni varikokel yang dapat dipalpasi tanpa melakukan manuver valsava.
 3. Derajat besar.
 Yakni varikokel yang sudah dapat dilihat bentuknya tanpa melakukan manuver valsava.

Kadangkala, sulit untuk menemukan adanya bentukan varikokel secara klinis, meskipun terdapat tanda-tanda lain yang menunjukkan adanya varikokel. Untuk itu, pemeriksaan auskultasi dengan memakai stetoskop doppler sangat membantu, karena bisa mendeteksi adanya peningkatan aliran darah di pleksus pampiniformis. Varikokel yang sulit diraba secara klinis seperti ini, disebut varikokel subklinik.

Diperhatikan pula konsistensi testis maupun ukurannya, dengan membandingkan testis kiri dengan testis kanan. Untuk lebih objektif dalam menentukan besar atau volume testis, dilakukan pengukuran dengan alat orkidometer. Pada beberapa keadaan, mungkin kedua testis teraba kecil dan lunak, karena telah terjadi kerusakan di sel-sel germinal.

Untuk menilai seberapa jauh varikokel telah menyebabkan kerusakan di tubuli seminiferi, dilakukan pemeriksaan analisis semen. Analisis semen di varikokel menujukkan pola stress, yaitu menurunnya motilitas sperma, meningkatnya jumlah sperma muda (immature), dan terdapat kelainan bentuk sperma (tapered).

Hingga kini, masih terjadi silang pendapat di antara para ahli tentang perlu tidaknya melakukan operasi bagi penderita varikokel. Di antara mereka berpendapat, varikokel yang telah menimbulkan gangguan fertilitas atau gangguan spermatogenesis, merupakan indikasi untuk mendapatkan suatu terapi.

Namun, tindakan yang biasanya dikerjakan secara medis adalah:
 1. Ligasi tinggi vena spermatika interna secara palomo, melalui operasi terbuka atau bedah laparoskopi.
 2. Varikokelektomi cara Ivanisevich.
 3. Memasukkan bahan sklerosing ke dalam vena spermatika interna (embolisasi).

 Untuk informasi lebih lanjut dan akurasi terkait varikokel yang Anda derita, alangkah lebih baik jika konsultasi ke dokter atau rumah sakit langganan. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan penanganan sesuai hasil pemeriksaan. 

Sumber: RS Sardjito Yogyakarta

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Saya ada nya di sebelah kanan dok...
Apakah itu benar penyakit varikokel atau tumor yg di maksud dokter di atas
Krn rata" penderita varikokel kan sebelah kiri bkn kanan....

Mohon info nya dok..
Terimakasih

Unknown mengatakan...

Saya ada nya di sebelah kanan dok...
Apakah itu benar penyakit varikokel atau tumor yg di maksud dokter di atas
Krn rata" penderita varikokel kan sebelah kiri bkn kanan....

Mohon info nya dok..
Terimakasih