apakah mencabut gigi berhubungan
dengan syaraf mata dan bisa mengakibatkan kebutaan? Terima kasih.
INFORMASI mengenai kebutaan
yang disebabkan oleh gigi dicabut,
sebenarnya tidak benar.
Tidak ada dasar ilmiahnya,
mencabut gigi bisa mengakibatkan
gangguan penglihatan, apalagi sampai
buta. Memang, letak akar gigi atas bisa menjulang ke arah
mata. Tetapi, kondisi itu hanyalah arah
dari posisi akar gigi. Tidak ada keterkaitannya. Pembuluh darah
maupun syaraf yang berhubungan
dengan mata dan gigi sangat berbeda.
Memang, seringkali, pasien
menanyakan hal semacam itu meski sejauh
ini hanya katanya dan
katanya. Dan lantaran mitos yang tidak jelas
asal muasalnya tersebut, tidak sedikit pasien
yang enggan mencabut gigi atau
sisa akar gigi,terutama di rahang
atas. Sangat disarankan, sisa akar gigi yang biasanya sudah membusuk, agar lekas dibuang. Sebab, kondisi
itu justru sangat berisiko
jika dibiarkan. Adanya
sisa akar gigi, umumnya
terjadi karena proses
kerusakan atau lubang yang dibiarkan
tanpa perawatan. Seiring berjalannya
waktu, gigi pun habis dan tersisa
akar gigi saja.
Membiarkan sesuatu yang busuk di dalam rahang dan gusi, sangat tidak
sehat dan membahayakn tubuh. Fokal infeksi
berupa penyebaran kuman
penyakit yang bersumber dari gigi
busuk akan terbentuk dan
merangsang gangguan jantung, radang sendi,
penyakit paru, radang otak, gatal
gatal di kulit, dan sebagainya. Andai
tidak atau belum menyebabkan fokal infeksi, adanya sisa akar
akan menimbulkan bau mulut yang tidak
enak. Terlebih, jika
sisa akar gigi tidak hanya satu atau dua, tapi banyak.
Peradangan juga
bisa muncul, bahkan terjadi berulang-ulang (rekuren).
Keadaan itu membuat pasien
sangat terganggu. Sisa akar gigi jangan dibiarkan tanpa
tindakan medis. Jika dikehendaki tidak dicabut,
lakukanlah perawatan. Lebih baik, rontgen terlebih
dahulu untuk mengetahui kondisinya. Apabila masih
memadai untuk dipertahankan, tidak perlu dicabut.
Sebaliknya, jika keputusannya harus
di cabut, Iakukanlah.
Melalui hasil rontgen,
tindakan pencabutan akan lebih
mudah. Cabut gigi tidak berisiko kalau dilakukan
sesuai prosedun.
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof Soedomo
Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar