BALI Omah Guest House, hunian yang
telah berdiri sejak
2004 ini banyak memanfaatkan
batuan alam sebagai material rumah-nya.
Di bagian dinding luar, rumah ini menggunakan batu alam berwarna hitam di seluruh sisi dinding
sehingga terlihat bagaikan candi
yang berdiri kokoh dengan nuansa
Bali yang sangat kental.
Pada
bagian depan, ditambahkan pula
detail ukiran khas Bali
yang menempel pada dinding batu berwarna hitam. Pada bagian interior rumah, sang
pemilik Margaretha Diana Juniarti kembali
menampilkan batu alam yang sama
dengan dinding bagian depan untuk menciptakan sebuah taman
kecil di dalam rumah.
Pada area seluas sekitar 3x2 meter, Diana menghadirkan sebuah air mancur
yang menempel pada dinding batuan
hitam untuk menambah sejuk ruang
keluarga yang menyatu dengan ruang makan sekaligus dapur bersih. Lantai
tamannya pun masih memanfaatkan batuan yang sama
persis, sehingga tercipta nuansa
yang natural di dalam rumah.
Penggunaan batu alam memang
seringkali dimanfaatkan untuk
mendapatkan kesan yang natural dalam
hunian. Umumnya, batu alam ini diaplikasikan pada dinding maupun eksterior dan
terkadang pada detail
interior rumah misalnya pada
taman dan air mancur dalam rumah
seperti halnya pada Bali
Omag Guest House.
Sebelum mengaplikasi kan batu alam pada bangunan
rurnah, anda ada baiknya jika mengenal karakter dasar pada batu
alam tersebut.
Berdasarkan
kekuatan dan tingkat porositasnya, batu alam terbagi menjadi
dua katagori, yaitu batu
alam dengan karakter keras dan batu
alam dengan karakter lunak.
Batuan keras berusia lebih
tua, sehingga sifatnya lebih
keras dibandingkan batuan lunak. Yang termasuk dalam kategori batuan
keras antara lain batu
andesit, marmer dan granit. Sedangkan
untuk batuan lunak antara lain
batu paras palimanan dan batu
candi. Kategori batu alami ini,
juga memiliki tipe-tipe tertentu, sesuai dengan bentuk dan motifnya. Seperti batu
andesit garis, yang
merupakan batu andesit bermotif
garis.
Selain batu-batu tersebut,
batu koral dan batu kali juga banyak diminati. Penggunaan batu alam
untuk dinding dan lantai, tidak
dapat disamakan. Sebagai material untuk lantai, tentunya harus dipilih
batu yg berpermukaan halus.
Paling tidak, teksturnya
tidak tajam. Hal ini tentunya dimaksudkan, agar
tidak melukai kaki ketika
diinjak. penggunaan. jenis batu yg cocok,
antara lain, batu palimanan, paras,
marmer, andesit, dan batu koral.
Dalam pemakaian batu alam pada dinding, terdapat banyak ragam
dan jenis batu alam.
Untuk Jenis batu alam yang dapat dipakai untuk
lantai, dapat pula dipakai
pada dinding. Batu batu alam dengan tekstur
kasar pun bisa dipakai. Tekstur
kasar itu disebabkan dinding tidak untuk diinjak. Sehingga
kecil kemungkinannya dapat
melukai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar