Label

Kamis

Lima Ketakutan Pekeria Profesional

SURVEI yang dilakukan Career Builder. com kepada para follower mereka di Twiiter menyebutkan, ada beberapa pro fessional fears yang kerap menghantui para jobseeker hingga CEO, berkaitan kinerja dan kemampuan diri, yaitu:
Dikalahkan Anak Bawang
Hal yang hampir dirasakan semua senior Tak mau kalah dibanding junior, baik soal gaji hingga kemampuan diri. Hal ini menjadi faktor munculnya rasa takut ini adalah, nilai lebih baik di mata atasan atau mendapat promosi lebih dulu dibanding Anda Untuk mengatasinya, Anda perlu tahu sampai mana kemampuan Anda bila dibandingkan si anak bawang. Lama bekerja kini bukan patokan satu satunya yang disunakan perusahaan untuk menilai siapa yang lebih layak mendapat promosi. Saat merasa jenuh dengan pekerjaan dan ini membuat si anak bawang berlari lebih cepat, lakukan kegiatan yang bisa menyegarkan kembali pikiran dan tubuh. Lalu, buat ulang target karier ke depan. Bila tujuan Anda ingin naik jabatan, bangkitkan lagi semangat, asah skill, dan perluas pengalaman deml masa depan cerah.

Gagal Mencapai Target
Saat ingin diangkat menjadi manajer, selain rasa bangga, ada rasa takut kalau nantinya tak bisa menjadi atasan yang baik, tak bisa mencapai target, atau mengambil keputusan yang salah. Untuk mengatasinya, berpikirlah matang sebelum mengambil keputusan, homun takperlu berlarut-larut mendekati deadline. Lebih baik cepat mengambil keputusan sehingga cepat memperbaiki bila itu salah. Percayalah, di dunia ini ada yang namanya kebetulan atau bahkan keberuntungan. Segalanya sesuatunya dapat diupayakan, dipersiapkan dengan matang, dan tentunya dibarengi dengan doa.

Tak Bisa Membagi Waktu
Bagi sebagian perempuan, mungkin Anda salah satu yang mengalami ketakutan ini. Usia seperempat baya dianggap waktu yang pas untuk punya suangi dan anak. Namun, ketakutan tak bisa membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan kerap menghantui kala pernikahan sudah di depan mata. Hal ini dialami oleh perempuan karier yang sudah berkeluarga. Solusinya, Buatlah daily plan, selesaikan pekerjaan tepat waktu dan hindari lembur. Bila pekerjaan terlalu banyak, percayalah kalau Anda punya peluang untuk merasakan kefia di tempat lain. Bila bekerja full time tak memungkinkan, coba cari peluang untuk part time, seperti menjadi freelancer atau berbisnis sebagai kegiatan positif untuk mengembangkan diri.

Takut Karier Baru
Tak banyak berubah dan berakhir dengan karier yang statis, Anda tentu tak ingin mengalami hal ini bukan? Setiap orang memang wajib bersyukur dengan karena telah mendapat pekerjaan, namun tak ada salahnya untuk mencoba kesempatan lain bila memang kurang afdol dengan pekerjaan sekarang, entah lingkungan kerja atau gaji. Solusinya, bila keluhan lebih sering keluar dibanding rasa syukur, sebaiknya lakukan sesuatu yang bisa membuat Anda bahagia, berkarier di tempat lain misalnya. Sebelumnya, cari informasi tentang perusahaan itu, apakah sesuai dengan pribadi Anda atau tidak. Jangan memberikan surat pengunduran diri sebelum mendapat pekerjaan pengganti. Pertimbangkanlah biaya hidup Anda sebelum berhenti kerja.

Dikucilkan Rekan
Ketakutan ini kerap dialami karyawan baru, apalagi bila rekan senior tampak tak mau terkalahkan. Alhasil Anda bekerja biasa-biasa saja, menolak ajakan makan siang bos, atau merasa tidak enak terus-terusan agar mereka bersikap baik. Solusinya, bila Anda punya poin plus di mata perusahaan karena kinerja yang memuaskan, jelas ini bukan kesalahan. Namun bila kedekatan dengan bos membuat pihak lain iri dan melakukan hal yang mengganggu ketenangan, tak ada salahnya meminta solusi pada si bos. agar hubungan baik dengan semua rekan dengan tetap bersosialisasi. Tak perlu mengasingkan diri karena hanya akan
memperburuk keadaan. (kompas)

Tidak ada komentar: